Minggu, 18 November 2012

Pelajaran Bisnis dari Mas Sandiaga Uno

<![if !supportLists]>·         <![endif]>Written by Yodhia Antariksa
<![if !supportLists]>·         <![endif]> 
Mas Sandiaga Uno mungkin adalah sosok pria yang digandrungi banyak kaum perempuan : muda, very handsome, kaya raya dan rendah hati. Sosok Sandi memang merupakan salah satu fenomena dalam jagat bisnis di tanah air.
Dalam usianya yang masih terbilang muda, yakni 42 tahun, ia telah dinobatkan oleh majalah internasional Forbes, sebagai orang kaya nomer 29 di Indonesia. Total kekayaannya sekitar Rp 8 trilyun (wow).

Melalui perusahaannya yang bergerak di bidang investasi, yakni Saratoga Capital, Mas Sandi telah meneguhkan dirinya sebagai anak muda cemerlang dengan visi bisnis yang mak nyus.
Dalam tulisan kali ini, kita akan mencoba mengenal lebih dekat dengan mas Sandi yang handsome ini. Didalamnya kita mau menelisik dua pelajaran bisnis yang barangkali bisa kita petik.
Sejatinya, yang juga membuat banyak orang tertegun, adalah sikap rendah hati dan kehidupan religius Sandi yang amat kental. Ia dikenal sebagai pria yang melakoni ritual puasa sunah Daud (puasa setiap dua hari sekali, sepanjang tahun). Orang yang kaya raya ini ternyata begitu akrab dengan dunia ukhrowi (dunia akherat). Subhanallah.

Sabtu, 10 November 2012

Belajar dari kupu-kupu(Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan)


Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S Al-Insyirah : 5-6)
Seorang pemuda menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul dari kepompong. Pemuda tersebut duduk dan mengamati selama beberapa jam bagaimana si kupu-kupu berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya pemuda tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Ternyata, Kupu-kupu itu mempunyai tubuh yang gembung dan kecil, dan sayapnya mengkerut.

Rabu, 31 Oktober 2012

Ustaz Yusuf Mansur: Kerugian Korupsi tak Sebatas pada Angka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perilaku korupsi tidak hanya menimbulkan kerugian yang terbatas pada angka-angka. Lebih jauh dari itu, yang paling menakutkan dari perilaku korupsi adalah datangnya laknat Allah. Hal itu dikemukakan oleh Ustaz Yusuf Mansur. 

Senin, 15 Oktober 2012

5 Karakter Para Inovator

Menarik membaca buku yang ditulis oleh Carmine Gallo berjudul Rahasia Inovasi Steve Jobs (The Innovation Secrets of Steve Jobs). Yang membuat menarik adalah karena Carmine Gallo tidak hanya bercerita tentang bagaimana Steve Jobs membuat inovasi, tapi juga menguraikan bagaimana para inovator lain berdjoeang untuk menghasikan karya-karya besar yang bermanfaat untuk manusia. Gallo juga berhasil menyajikan sebuah benang merah, mengumpulkan karakter-karakter penting yang wajib dimiliki oleh seorang inovator. Dengan karakter-karakter inilah, para inovator bergerak dan berdjoeang sehingga akhirnya bisa menghasilkan karya inovasi yang legendaris di dunia ini. Pada tulisan ini saya menyajikan 5 karakter yang wajib dimiliki oleh para inovator, yang saya rangkumkan dari tulisan Carmine Gallo dan beberapa ide lain dari tulisan-tulisan saya di blog ini sebelumnya. Materi ini juga pernah saya sampaikan di seminar tentang technopreneurship di beberapa kampus. 

Kamis, 11 Oktober 2012

Menghancurkan Tembok Mental Block

 “Jika Anda percaya bahwa Anda mampu melakukan sesuatu, atau Anda percaya bahwa Anda tidak mampu, dalam kedua hal itu Anda mungkin benar.”
Henry Ford
“Jangan membatasi diri Anda. Kebanyakan orang membatasi diri mereka terhadap apa yang mereka pikir mampu mereka lakukan. Anda dapat terus maju sejauh batasan pikiran Anda. Apa yang Anda   yakini, percayailah, Anda mampu mewujudkannya.’
Mary Kay Ash



Quantum Avatar Empowering Belief

Quantum Avatar Empowering Belief
 “Keyakinan Anda menentukan tindakan Anda dan tindakan Anda menentukan hasil Anda, tetapi pertama-tama Anda harus yakin.’
Mark Victor Hansen

“Ukuran kesuksesan Anda bergantung pada ukuran keyakinan Anda.”
David J. Schwartz


Anda telah membuat well-formed outcome dengan baik dan mewujudkannya dengan tindakan nyata dalam kehidupan. Anda pun juga telah menyadari diri Anda dengan kelebihan-kelebihan Anda dan mengembangkannya terus menerus. Satu hal yang dapat mendukung kelancaran tindakan Anda mencapai outcome adalah keyakinan (belief).

Kamis, 09 Agustus 2012

Kita Hanya Perlu Memulai

4/6/2012 | 14 Rajab 1433 H | Hits: 524

Ilustrasi (inet)
dakwatuna.com – Kita hanya perlu memulai. Mengawali setiap cita-cita dengan keseriusan memulai melakukannya. Kita tahu banyak orang yang mendambakan sesuatu tapi keinginan itu sebatas keluar dari mulutnya tanpa action yang serius. Cita-cita hanya sebatas di bibir saja tanpa upaya merealisasikannya dalam kehidupan nyata.

Mimpi Yang Tak Tergapai

Ilustrasi (hdipadwallpaper.com)
dakwatuna.com - Bismillah… Di setiap kemungkinan yang tersedia, selalu ada banyak kesempatan untuk memberi kita ruang dalam belajar. Entah ia sedikit menyengat kesadaran kita, atau menghentakkan rasionalitas kita pada keterpurukan terhebat. Tetaplah, setiap kejadian sejatinya ia memiliki kelayakan yang sangat pantas untuk dimaknai. Maka seperti itulah gugusan hikmah yang Allah sediakan untuk kita. Sebuah kalimat sederhana pernah terdengar dan sangat berkesan bagi saya.

Selasa, 26 Juni 2012

SADARLAH BAHWA ALLAH-LAH YANG MENGATUR SEGALA SESUATU DALAM SETIAP DETAIL NYA

Harun Yahya|Harun Yahya (Adnan Oktar)
Kebanyakan orang senang ketika hal-hal terjadi sesuai dengan keinginan mereka, tetapi mudah kesal ketika hal-hal kecil tidak sesuai dengan keinginan mereka.Tetapi, seseorang memercayai Allah (khususnya muslim) tidak boleh memiliki sifat seperti itu. Dalam Al-Qur'an, Allah mengungkapkan kabar baik bahwa Ia telah menentukan setiap peristiwa yang terjadi hanyalah demi kebaikan hamba-Nya yang benar, dan tidak ada yang harus menjadi kesedihan atau kesulitan bagi mereka.

Kamis, 31 Mei 2012

Tips Mengelola Waktu Secara Baik

 Kadang-kadang kita merasa waktu 24 jam dalam sehari masih terlalu pendek ketika kita dihadapkan dengan tumpukan tugas-tugas. Padahal waktu yang kita gunakan masih dapat kita efektif dan efisienkan sehingga kita dapat memiliki waktu untuk melakukan pekerjaan yang lain. -bingung perbedaannya? arahkan kursor ke kata Efektif dan Efisien-

Berikut ini langkah-langkahnya

  1. Mulailah Merapihkan dari yang Terkecil
    jika kamu banyak menghabiskan waktu di depan komputer, cobalah mulai mengatur folder-folder di dalam komputermu, sehingga memudahkanmu mencarinya ketika dibutuhkan
  2. Pisahkan Pekerjaan Kantor dari yang Lain
    usahakan dapat memiliki sebuah meja (atau filing cabinet) untuk menyimpan semua pekerjaan kantor agar tidak bercampur dengan dokumen lain 
  3. Gunakan Manajemen Waktu
    jika kamu sering menggunakan komputer, gunakan aplikasi reminder atau kamu juga dapat menggunakan notes kecil atau post-it note untuk membuat daftar pekerjaan yang harus diselesaikan
  4. Susun Prioritas Pekerjaan
    atur prioritas pekerjaan dari yang paling penting dan membutuhkan waktu paling sedikit
  5. Atur Deadlines
    buat deadlines untuk setiap pekerjaan, sehingga memiliki target untuk menyelesaikan pekerjaan
  6. Buat Tujuan
    membuat tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam pengaturan waktu. tujuan harus spesifik dan dapat diukur
  7. Rencanakan Sebelumnya
    buat rencana sebelum mengerjakan sebuah pekerjaan, sehingga lebih terstruktur dan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat
  8. Lakukan Delegasi
    tidak ada yang salah dengan membawa bantuan dari luar, kita tidak dapat mengerjakan semuanya sendiri. delegasikan pekerjaan yang menurutmu kurang begitu perlu perhatianmu sehingga kamu dapat lebih fokus dalam pengerjaan yang lainnya
  9. Berani Katakan "TIDAK"
    katakan "TIDAK" pada hal-hal yang dapat menghambat pekerjaanmu, mulai dari TV sampai situs social-networking yang dapat menyita waktumu
  10. Kapan Waktu Kerja Terbaikmu?
    pelajari kapan waktu kerja terbaikmu, setiap orang memiliki waktu kerja terbaik yang berbeda-beda
  11. Ambil Beberapa Waktu Jeda
    ambil beberapa kali waktu istirahat, tujuannya agar tubuh tidak jenuh dan dapat kembali mengerjakan dalam keadaan segar

Semoga dengan adanya coretan ini, baik penulis maupun pembaca dapat lebih baik dalam mengelola waktu. Coretan ini terinspirasi dari artikel How to Find Time for Everything

 

 

 

Cara Mengatasi Kemalasan Dalam Hidup

Jika Anda merasa malas menjalani aktivitas dalam hidup, maka solusi menghindari menghilangkan rasa malas tersebut harus Anda pelajari. Sifat malas akan berakibat buruk bagi kehidupan Anda yang tentunya itu tidak Anda harapkan.


Cara mengatasi kemalasan dalam hidup


Mereka sibuk dan mereka tetap sibuk karena itu salah satu cara untuk menghindari sesuatu yang tidak ingin mereka hadapi. Ada orang sibuk nonton TV, sibuk memancing, bermain golf, sibuk belanja ke Mall, namun didalam hati mereka ingin menghindari sesuatu hal yang tidak ingin mereka hadapi. Ini adalah bentuk kemalasan yang paling umum.

Malas dengan jalan tetap sibuk. Ada juga orang yang sibuk bekerja keras sehingga tidak perduli dengan istri dan anaknya. Dan ada juga orang yang terlalu sibuk mengurusi kekayaan mereka dan tidak perduli dengan kesehatan mereka. Dan ada orang yang terlalu sibuk mengurusi kesehatan dan tidak perduli lagi terhadap pekerjaan.

Yang menjadi ukuran malas adalah apa yang dianggap penting jauh di dalam lubuk hati mereka, tetapi mereka hindari.

Kata Robert Kiyosaki, “Obat untuk kemalasan adalah sedikit ketamakan”. Seringkali kita mendengar dikatakan bahwa “orang tamak adalah orang yang jahat”. Namun dalam diri kita semua adalah nafsu/hasrat untuk memiliki barang-barang baru atau bagus atau hal-hal yang menyenangkan. Jadi agar hasrat itu tetap terkendali, orang tua kita kerap kali menemukan cara-cara untuk menekan hasrat itu dengan cara menciptakan rasa bersalah.

Jadi, setiap kali anda mendapati diri anda menghindari sesuatu yang anda tahu seharusnya anda lakukan, maka satu-satunya hal yang anda tanyakan pada diri anda sendiri adalah “apa untungnya untuk saya?” Bersikaplah sedikit tamak. Itulah obat yang terbaik untuk kemalasan. Akan tetapi, terlalu tamak, seperti apapun lainnya yang berlebihan, tidaklah baik.

Menurut saya pribadi, bagaimana menghilangkan rasa malas kita harus mempunyai alasan yang sangat kuat. Dan alasan yang sangat kuat adalah menghindari sengsara dan mencari nikmat.

Bila kita sedang malas, bayangkan, dengarkan dan rasakan penderitaan yang amat sangat dengan detail dan emosionil (tulis minimal 10 kerugian) bila kita masih bermalas-malasan atau tidak melakukan hal-hal yang penting, dan bayangkan, dengarkan dan rasakan kenikmatan yang amat sangat secara detail dan emosionil (tulis minimal 10 kenikmatan) bila kita sudah mulai rajin dan melakukan hal-hal yang penting.

Akhir kata, semoga artikel ini memotivasi Anda untuk melawan rasa malas dan merasakan dampak positif dari sifat rajin!

 

 

Selasa, 06 Maret 2012

"God is Only 20%"

23/2/2012 | 29 Rabbi al-Awwal 1433 H | Hits: 1.202

adalah pengalaman saya ketika mengikuti perlombaan di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Saat itu hari ke-3 perlombaan. Pada perlombaan itu setiap kendaraan para peserta diwajibkan untuk lolos inspeksi, baik inspeksi teknis maupun inspeksi dari sisi keselamatan. Terdapat beberapa aspek penilaian yang harus dipenuhi.

Senin, 20 Februari 2012

Syair-syair Imam Syafi'i tentang Ilmu

Ilmu yang paling mulia
Semua ilmu selain Al-Qur’an hanya hal yang menyibukkan
Kecuali ilmu hadits dan fiqih agama
Ilmu yang benar adalah yang terdapat kata “Haddatsana”
Selain itu hanyalah tipu daya syaitan

Minggu, 01 Januari 2012

Akhlak dan Ekonomi

Dalam presentasinya, peneliti junior Bank Indonesia bapak Ali Sakti, M.Ec menjelaskan bahwa, akar dari semua masalah ekonomi kita adalah disebabkan oleh dua faktor besar yaitu kesalahan manusia dan kesalahan sistem. Kesalahan manusia disebabkan oleh kebobrokan akhlak (moral hazard) dimana norma-norma sosial yang terkandung di dalam agama tidak menjadi panduan dalam berperilaku. Contoh nya adalah pengguna NARKOBA di Indonesia diperkirakan mencapai 2-3 juta orang. Jika diasumsikan pengguna NARKOBA tersebut menghabiskan Rp 500 ribu setiap pekan, atau Rp 2 juta per bulan, maka volume transaksi NARKOBA bisa mencapai Rp 6 triliun perbulan. Dalam setahun bisa mencapai Rp 72 triliun. Angka tersebut sama dengan belanja Indonesia untuk menanggulangi krisis global. Hal yang serupa juga terjadi pada transaksi pelacuran. UNDP mengestimasikan tahun 2003 di Indonesia terdapat 190 ribu hingga 270 ribu pekerja seksual komersial yang tiada lain mereka adalah para pelacur dengan 7 hingga 10 juta pelanggan. Artinya setiap pelacur rata-rata melayani 37 pelanggan (rasio maksimum). Jika diasumsikan akhir tahun 2008 tumbuh 20% atau sekitar 324 ribu, dan jika rasio pelacur dan pelanggannya masih sama yaitu 1 banding 37, maka diperkirakan pelanggan pelacuran mencapai 12 juta pelanggan. Dan jika diasumsikan, setiap pelanggan mengeluarkan Rp 1 jt perbulan, maka transaksi pelacuran per tahun mencapai Rp 144 triliun.

Dari kedua hal di atas bisa kita perkirakan biaya untuk transaksi amoral di atas setara dengan 46 jembatan Suramadu dan 3,6 kali belanja Indonesia untuk orang miskin per tahun. Lalu bagaimana dengan judi atau korupsi? Oleh sebab itu pengentasan masalah ekonomi bangsa, harus melalui dua pendekatan. Pendekatan yang pertama adalah perbaikan akhlak di seluruh lapisan masyarakat, dan pendekatan yang kedua adalah perbaikan sistem dengan sistem Islam.

Masalah Ekonomi Kontemporer

Lebih dari satu abad sistem ekonomi konvensional melayani kepentingan manusia dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan mereka. Kemajuan berupa kelengkapan infrastruktur, akses informasi canggih, serta teknologi yang semakin memudahkan pekerjaan manusia, di klaim menjadi kesuksesan ekonomi kapitalis. Kepuasan individu menjadi pokok perhatian dalam kehidupan berekonomi. Akibatnya variabel-variabel keberhasilan dalam ekonomi hanya diukur pada keberhasilan materi saja. Tidak heran jika kemudian perilaku ekonomi dari individu-individunya juga sangat konsisten dengan paradigma kekuatan pasar (kapitalisme), kepuasan individual (individualisme), dan materialistik (materialisme).[1]

Namun pada prakteknya teori ekonomi kapitalis tidak sesuai antara tujuan dan kejadian nyata di lapangan. Kemakmuran yang diharapkan malah menciptakan jurang pemisah yang lebar antara pemilik modal (orang kaya) dengan orang miskin. Kekacauan ekonomi seringkali terjadi, kerakusan yang terjadi di antara sebagian individu masyarakat dan semangat kepedulian akan sesama, tergerus habis oleh hawa nafsu pribadi. Katanya peradaban manusia kini ada pada masa keemasannya, namun kenyataannya data-data sosial manusia semakin menunjukkan peradaban ini semakin tidak beradab. Lihat saja angka kemiskinan, kekurangan gizi , kelaparan, konflik sosial, kriminalitas, dan pengangguran yang semakin tinggi padahal barang-barang  mewah selalu habis di pasar, gedung-gedung mewah semakin menjamur dan menjulang tinggi, angka konsumsi semakin besar. Busung lapar yang terjadi bisa menjadi salah satu buktinya. Sebagaimana disitir Menkes Siti Fadilah Supari, ada sekitar 1,67 juta anak balita di Indonesia yang menderita gizi buruk.[2] Hal tersebut terjadi bukan karena kurangnya pangan di negeri ini tetapi karena permasalahan distribusi yang tidak merata. Itu semua dibuktikan pada saat yang sama banyak orang yang obesitas atau kelebihan kalori ditambah lagi dengan pola konsumeristik masyarakat yang walaupun harga barang melambung tinggi namun tidak mengurangi daya beli mereka. Berkenaan dengan teori distribusi, ekonomi kapitalis memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada individu untuk memperoleh kekayaan sebanyak-banyaknya tanpa melihat apakah itu semua terdistribusi secara merata atau tidak.. ternyata akar permasalahannya adalah moral atau keimanan pada tuhan. Kekacauan sosial sepatutnya dientaskan bukan diawali oleh subsidi-subsidi yang bersifat sementara. Namun harus dimulai dengan menyandarkan hakikat hidup dan kehidupan manusia, urgensi mengetahui kekuasaan dan kehendak Tuhan atas manusia.[3]

Sistem ekonomi kapitalis jelas tidak bisa menjadi solusi, mekanisme pasar yang hanya dijadikan satu-satunya sistem dalam distribusi pada ekonomi kapitalis, telah memunculkan sekelompok orang kaya dan semakin membuka ruang kesenjangan yang teramat besar kepada orang fakir miskin.

Kemiskinan  yang terjadi juga dapat menimbulkan dampak-dampak sosial lainnya seperti kekurangan gizi (kesehatan), Kebodohan (pendidikan), ketidakberdayaan (sosial), kelangkaan akses (politik), ketertinggalan  (budaya).[4] Kelima hal tersebut dapat digambarkan dalam gambar siklus berikut ini:

Solusi Masalah Sosial dan Ekonomi

Kehidupan sosial dengan segala pernak pernik permasalahannya tidak dapat dipecahkan kecuali dengan dana, misalnya masalah kefakiran, hanya dapat diselesaikan dengan mencukupkan kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Masalah ilmu, banyak orang yang tidak bisa sekolah atau melanjutkan studi karena tidak mempunyai dana yang cukup. Masalah kelemahan, banyak orang yang mempunyai cacat fisik, atau kecelakaan yang tidak berdaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian ada orang yang butuh dana untuk menikah, namun karena tidak punya biaya terpaksa telat menikah. Masalah tempat tinggal, banyak orang yang tidak mampu membeli rumah untuk tempat tinggal. Bahkan dakwah Islam pun tidak akan bisa menang di tengah arus hedonisme dan sekularisme saat ini,  jika tidak ditopang oleh dana yang besar. Berarti kecukupan dana memegang peranan yang sangat penting dalam menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi bangsa ini.

Allah SWT telah mensyariatkan kepada kita beberapa sistem yang merupakan mekanisme distribusi, agar aliran dana bisa tersalurkan secara adil dan merata. Sistem-sistemnya adalah sebagai berikut:

1.    Sistem Zakat

2.    Sistem sedekah

3.    Sistem wakaf

4.    Sistem nafkah

5.    Sistem seperlima dari harta rampasan perang

6.    Sistem harta terpendam

7.    Jaminan umum dari baitul mal bagi setiap orang dalam wilayah Islam.

Dengan keseluruhan mekanisme di atas maka Islam telah menyiapkan mekanisme yang menjamin kesejahteraan masyarakat lewat distribusi yang adil.

 


Catatan Kaki:

[1] Sakti, Ali, Analisis Teoris Ekonomi Islam: Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi Kontemporer, (Jakarta: Pradigma & Aqsa Publishing,, 2007), h.Xii

[2] http://hizbut-tahrir.or.id/2007/07/02/metode-distribusi-kekayaan-menurut-islam/

[3] Sakti, Ali, Analisis Teoris Ekonomi Islam: Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi Kontemporer, (Jakarta: Pradigma & Aqsa Publishing,, 2007), h.Xii

[4] Platform kebijakan pembangunan PK-Sejahtera