Senin, 18 November 2013

Tips dari Warren Buffett untuk Anak Muda

Di bawah ini adalah tips dari Warren Buffett (salah satu orang paling kaya di dunia) untuk anak muda. Silakan simak baik-baik:

"Jauhkan dirimu dari pinjaman/hutang, dan berinvestasilah dengan apa yang kau miliki. Ingat,

- Uang tidak menciptakan manusia, manusialah yang menciptakan uang.
- Hiduplah sederhana, sebagaimana dirimu sendiri.
- Jangan melakukan apa pun yang dikatakan orang. Dengarkan mereka, tapi lakukan apa yang baik saja.
- Jangan memakai merek. Pakailah yang benar-benar nyaman untukmu.
- Jangan habiskan uang untuk hal-hal yang tidak benar-benar penting.
- Jika hal-hal di atas telah membuahkan keberhasilan dalam hidupmu, berbagilah dan ajarkan pada orang lain."

Catatan:

Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya dan mengucap syukur.

 

Jumat, 15 November 2013

Sudah Siap Menjadi Pemimpin?

Sudah Siap Menjadi Pemimpin?


Anggi Indriani Tami - Institut Pertanian Bogor (Artikel Bulan Desember) Kadangkala kita tidak merasa mampu, malu, bahkan takut untuk menjadi seorang pemimpin. Takut dikritik, takut salah, takut tidak didukung, dan sebagainya. Padahal, jika kamu mau berkaca, memandang diri sendiri, kamu akan menemukan sosok pemimpin di sana. Sekurang-kurangnya, pemimpin diri sendiri. Yah, walaupun kamu tidak memimpin orang lain, setidaknya kamu memimpin diri sendiri.
Jika kamu berhasil mengatur waktu, menahan rasa takut, menghadapi masalah yang menimpa diri kamu dengan tenang, itu berarti kamu sudah berhasil menjadi seorang pemimpin. Tinggal bagaimana kamu mengembangkan karakter pemimpin dalam diri kamu sendiri. Berikut tips bagaimana kamu bisa belajar mengembangkan karakter pemimpin dalam diri kamu:

Minggu, 10 November 2013

Tuhan Menciptakan Sifat Introvert dan Extrovert

Salam readers…
Beberapa tahun silam saya boleh berbangga dapat menemukan diri saya sebagai seorang introvert. Memang benar, titik balik seseorang itu prasyaratnya adalah mengenali diri dimana berada dan karenanya bisa menentukan arah hidup. Tampaknya para introvertian baru sadar bahwa dirinya sebagai introvert mempunyai fungsi khusus di dunia ketika mencapai umur matang.
Perikehidupan di dunia ini sekilas tampak cenderung extrovert. Namun pernahkah Anda bertanya mengapa Tuhan menciptakan dua sifat yang pada titik ekstem berada pada kutub yang sangat bertolak belakang. Extrovert pada dunia luar, dan introvert pada dunia dalam.

Sabtu, 25 Mei 2013

7 Mitos Tentang "Si Pendiam" di Kantor

ORANG Indonesia sejak kecil diajarkan “sedikit bicara banyak bekerja” dan “diam itu emas”.
Dari dua ungkapan ini disimpulkan, seseorang yang tidak banyak bicara biasanya bisa bekerja lebih efektif, daripada membuang-buang waktu untuk membicarakan hal tak penting.
Tetapi, perubahan zaman dan kebutuhan komunikasi yang tinggi membuat pepatah ini rasanya tidak lagi berlaku. Saat ini orang berlomba-lomba bicara, mengeluarkan pendapat, menyuarakan keinginan, termasuk saat bekerja.

Kamis, 16 Mei 2013

Menghancurkan Tembok Mental Block

 “Jika Anda percaya bahwa Anda mampu melakukan sesuatu, atau Anda percaya bahwa Anda tidak mampu, dalam kedua hal itu Anda mungkin benar.”

Henry Ford

“Jangan membatasi diri Anda. Kebanyakan orang membatasi diri mereka terhadap apa yang mereka pikir mampu mereka lakukan. Anda dapat terus maju sejauh batasan pikiran Anda. Apa yang Anda   yakini, percayailah, Anda mampu mewujudkannya.’

Mary Kay Ash

 

 

 

 

Ada yang menamakan limiting belief sebagai mental block yang memiliki pengertian yang sama. Mental block adalah kondisi mental yang menghambat seseorang dalam mencapai keinginannya yang sebenarnya berasal dari belief atau keyakinan yang membatasi. Singkat kata, limiting belief adalah sama dengan mental block dalam kata yang berbeda. 

 

Dengan demikian seperti janji saya sebelumnya, tulisan ini akan membahas cara mengubah limiting belief menjadiempowering belief yang sekaligus juga berarti menghancurkan tembok mental block. Teknik ini bukan cara satu-satunya, tetapi lebih kepada cara untuk memantapkan komunikasi dengan diri Anda dengan lebih baik lagi.

 

Bahkan teknik ini tidak saja bermanfaat untuk menghancurkan mental block tetapi lebih jauh manfaatnya untuk kebutuhan lain. Bapak Ronny F. Ronodirdjo, seorang Licensed Trained NLP™ dari The Society of NLPmengajarkan  teknik ini dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan. Setelah mempelajari dan mempraktekkannya, Anda dapat menggunakannya sesuai kebutuhan Anda untuk hal-hal lain.

 

 

Teknik ini dinamakan six steps reframing ( enam langkah untuk membingkai ulang) dan sesuai dengan namanya terdiri dari 6 langkah. Teknik ini akan bermanfaat dengan lebih optimal apabila sebelumnya Anda rajin melakukan komunikasi dengan diri sendiri. Kesadaran Anda akan menyampaikan informasi yang jelas bagi Anda. Seringkali orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan dirinya atau sering konflik dengan dirinya, akan mengalami penolakan atau tidak menghasilkan apapun melalui teknik ini.

 

Berikut ini langkah-langkah dalam six step reframing :

  1.  Siapkan limiting belief yang ingin Anda ubah.
  2.  Lakukan permintaan komunikasi dengan bagian diri Anda yang memegang limiting belief tersebut. Pada langkah dua ini Anda boleh menyampaikan terima kasih dan meminta kesediaan bagian diri Anda yang memegang limiting belief untuk berbicara. Tunggulah sampai bagian tersebut menjawabnya dan bila Anda sering berkomunikasi baik dengan diri Anda, jawaban tersebut akan berupa kata-kata yang tidak perlu Anda tafsirkan lagi.
  3.  Tanyakan bagian diri Anda yang memegang limiting belief tersebut apakah maksud positif dengan belief seperti itu dan dengarkanlah jawaban yang disampaikan.
  4.  Mintalah kepada bagian kreatif dalam diri Anda untuk mengajukan 3 keyakinan baru (empowering belieftentunya) yang sesuai dengan maksud positif yang disampaikan dalam langkah 3. Pada diri Anda memiliki bagian yang bertugas untuk menghasilkan hal-hal yang kreatif, sehingga Anda hanya perlu meminta pada bagian ini.
  5. Ajukanlah 3 keyakinan baru kepada bagian diri Anda yang memegang limiting belief untuk memilih satu di antaranya dan menggantikannya dengan limiting belief sebelumnya.  Bila bagian diri Anda yang memegang limiting belief menolak keyakinan baru ini, kembali ke langkah 4 untuk meminta bagian kreatif membuat 3 keyakinan baru berikutnya setelah itu baru lanjutkan pada langkah 6.
  6.  Periksa kesesuaian (ekologis) dengan bagian diri Anda yang lain dengan menanyakan “Seluruh bagian diri saya, apakah ada yang keberatan dengan empowering belief yang baru ini dalam mencapai outcome saya ?” Bila Anda tidak mendapat keberatan, Anda dapat berterima kasih kepada seluruh diri Anda telah melakukan langkah untuk mengganti limiting belief dengan empowering belief. Namun bila ada keberatan, Anda harus mengulang kembali dari langkah 4, 5 dan 6 sampai seluruh bagian diri Anda dapat menerima keyakinan baru tersebut.

 

Selamat Anda telah melatih cara untuk mengubah limiting belief menjadi empowering belief ! Atau dalam kata lain, Anda telah menghancurkan mental block dan selanjutnya memiliki mental yang mendorong / memberikan kekuatan kepada Anda dalam mewujudkan outcome Anda.

 

 sumber : bagian Sukses 18 dari buku "YOU ARE THE REAL PERSONAL SUCCESS"

 YOSANDY LIP SAN 

 

 

Minggu, 05 Mei 2013

Anda Introvert? Selamat!

Selama bertahu-tahun saya selalu risih dengan sifat introvert yang saya miliki. Rasanya serba terbatas, tidak bebas, dan takut berekspresi. Seakan-akan orang dan dunia akan mengucilkan saya jika saya berani ‘tampil’. Lah siapa saya?

Semua orang-orang introvert pasti mengalami hal seperti ini. Dan itu hal yang biasa.

Nah, di sini saya mencoba untuk menguak fakta-fakta di balik ke-introvert-an seseorang. Dan yang lebih penting, kenapa introvert itu juga punya peluang dan bisa mengubah dunia.

Selama ini, introvert itu selalu di-underestimated. Karena terkesan aneh dan tidak adanya kepercayaan diri. Sebenarnya ini keliru. Intovert dan pemalu itu sangat jauh berbeda meski ada beberapa kesamaan yang identik. Introvert lebih senang menyendiri. Mereka cenderung asyik dan enjoy menikmati kesendirian. Mereka lebih senang membaca buku daripada ngobrol. Lebih suka mendengarkan daripada bicara. Pemalu hanyalah orang-orang yang punya kekhawatiran berlebih akan anggapan orang lain tentang dirinya. Padahal sebenarnya mereka ingin bersosialisasi.

Apa yang hebat dari seorang introvert adalah sikap kehati-hatian yang mereka miliki. Mereka cenderung cermat dalam berpikir. Sehingga hasilnya pasti akan lebih akurat.

Extrovert cenderung ceroboh. Mereka menggampangkan sesuatu. Dan ini cukup berbahaya.

Susan Cain, seorang pakar dan penulis buku introvertitas, yang juga seorang introvert, mengatakan berikan sebuah masalah pada seorang introvert maka mereka akan menyelesaikannya dengan lebih baik. Introvert akan memikirkan 2-3 kali dalam menangani sebuah masalah.

Lebih lanjut, Cain katakan, Introvert sebenarnya punya kualitas yang baik untuk menjadi pemimpin. Sebab ketika memimpin si introvert akan mengarahkan bawahannya untuk bertindak lebih baik.

Nyatanya, banyak pemimpin dunia adalah introvert. Ghandi, Elanoor Rosevelt, Bunda Theresa, Muhammad, Buddha, bahkan Bill Gates dan Steve Wozniak adalah seorang introvert.

Anda tahu bahwa 2 dari 3 orang yang anda kenal adalah introvert. Dan mungkin anda sendiri adalah seorang introvert. Jika ya, selamat! Anda tidak perlu malu, keluarlah! Dunia membutuhkan anda. Dunia tidak ada apa-apanya tanpa ketelitian dan kecermatan berpikir anda.

Terakhir, saya jadi teringat sebuah pesan bijak dari seorang Henry David Thoreau. Ia katakan, ‘Teman terbaik adalah kesenderian’. Terlepas dari apakah penyair itu adalah introvert ataupun extrovert, pesannya itu menunjukkan makna yang dalam.

http://edukasi.kompasiana.com/2012/08/24/anda-introvert-selamat-481640.html

Minggu, 07 April 2013

Allah Pun Rindu

Oleh: Ustaz Yusuf Mansur

Tak ada yang sulit atau susah bagi Allah SWT. Semuanya sangat mudah. Hanya kita saja malas, enggan meminta kepada Allah. 

Begitu pelitnya, sampai-sampai masalah yang kita hadapi pun, tak mau kita bagi dengan Allah. Kita selalu berusaha menyelesaikan semua masalah sendirian, dan tidak mau berbagi dengan-Nya.

Ketika kita punya banyak kesempatan dan peluang, kita pun berusaha sendirian mengejar ‘mimpi’. Karena kita merasa mampu dan kuasa. Seakan kita tidak membutuhkan pertolongan Allah. Kalaupun butuh, hanya seperlunya saja.

Pada kondisi inilah, akhirnya Allah “menyapa” kita. Allah rindu sama kita. Allah kemudian menghidangkan ujian dan beragam kebutuhan untuk kita. Ujian dan kebutuhan itu dihidangkan, agar kita ingat dan semakin dekat serta meminta pertolongan kepada-Nya. Tapi, begitulah manusia. Entah di tengah-tengah musibah atau keperluan, kita lalai dan lupa.

Saya beri beberapa contoh. Seorang pengusaha, membutuhkan proyek agar usahanya tetap berjalan dan bisa menggaji karyawannya. Dengan itu, seharusnya dia ingat kepada Allah, karena Allah-lah yang telah menghadirkan semua kebutuhan itu.

Namun, pengetahuan kita terhadap Allah begitu lemah dan tipis. Apalagi keyakinan kita. Karena itu, kita tidak segera berlari menuju Allah. Sebaliknya, kita malah mendatangi manusia, relasi, pelanggan, dan lain sebagainya untuk memaksimalkan semua pemasarannya. Sementara yang inti, yakni Allah, malah tak diingat kecuali sedikit.

Sampai-sampai, ketika seseorang lapar, juga tak menyadari bahwa yang memberi rasa lapar itu adalah Allah. Mestinya dengan lapar, yang pertama kali kita ingat adalah Allah. Kita menyebut nama-Nya. Tapi apa daya, kita lebih ingat nasi goreng, nasi padang, nasi warteg, sehingga demikian itu yang kita sebut dan kita cari.

Dengan sangat cerdas, kita tahu di mana orang yang menjual makanan yang kita inginkan itu. Setelah itu kita bergegas ke sana. Tapi Allah? Kita kayak nggak tahu, nggak kenal. Sebab kita nggak mendatangi dan menyebut nama-Nya. Bahkan ketika Allah memanggil kita dengan panggilan “wakil-wakil-Nya” di dunia ini, yakni muazin, kita tak bersegera mendatangi-Nya.

Saudaraku, segala masalah dan kebutuhan pasti akan selalu ada. Sebab itu Allah juga ada. Bila kita mengingat Allah dalam setiap masalah dan keperluan, bersegeralah mendekat pada-Nya. Kenali Allah lebih dekat lagi.

Saya suka berkata kepada diri sendiri. Ketika Allah menguji kita, menghadiahkan berbagai persoalan hidup, sebenarnya Allah rindu dengan kita. Kita diminta menyebut nama-Nya dengan sepenuh hati, bahwa hanya Dia yang bisa memberi pertolongan dan menyelesaikan semua masalah dan keperluan.

Bayangkan, bila Allah menutup semua pintu penyelesaian? Kita tidak punya solusinya. Ke mana kita akan mencari jawabannya? Walau punya uang hingga miliaran dan triliunan, tapi semua itu tak mampu menyelesaikan semua masalah. Kekayaan itu pun tak berarti apa-apa.

Karena itu, mari bersegera mengingat Allah, mari lebih mendekat lagi kepada-Nya. Adukan semua permasalahan dan kebutuhan, baik di kala suka maupun duka. Karena, hanya Dia yang bisa, Sang Mahapenyelesai Masalah dan kebutuhan kita. Sungguh, Allah sangat rindu kepada kita semua.

 

Minggu, 10 Maret 2013

Syukuri dan Terus Kejar Impian

Masih ingat di benak kita, waktu kecil ketika ditanya, "Apa cita-citamu?" Dengan lantang kita menjawab: "Saya ingin jadi presiden!" Atau, "Saya ingin jadi dokter!" Dsb. Namun ketika beranjak dewasa, saat menjadi mahasiswa, pertanyaan serupa, bisa jadi jawabannya berubah: "Tidak usah dipikir, yang penting bisa lulus dulu!"

 

Banyak mahasiswa yang awalnya menghendaki masuk ke perguruan tinggi idaman atau ambil jurusan favoritnya, ketika tidak tercapai secara drastis sikap mentalnya menurun. Akibatnya mereka menjalani masa perkuliahannya dengan apa adanya. 

 

Padahal jika kita terus optimis dan bertekad baja, impian masih bisa diraih. Kita sering mengetahui, banyak orang sukses yang dahulunya hanya berlatar belakang dari perguruan tinggi di daerah dan jurusan yang kurang favorit. Perbedaannya mereka memiliki kemauan kuat dan berusaha penuh totalitas untuk mewujudkan impiannya. 

 

Maka sepatutnya kita mensyukuri setiap keadaan yang diberikan. Bangkit dari rasa malas dan buang keraguan. Miliki motivasi yang kuat, bahwa keberhasilan itu sesuatu yang indah dan membahagiakan. Untuk meraihnya harus tekun belajar, disiplin, dan terus mengembangkan keahlian. Bercermin dari keberhasilan orang lain, bila perlu minta saran atau nasihat untuk kemajuan diri. 

 

Keadaan kita hari ini tidak menunjukkan keadaan di masa depan. Justru apa yang ada di pikiran dan hati kita saat inilah yang akan menentukan masa depan. Kita sering membaca profil mahasiswa yang berprestasi yang dulunya lebih kurang beruntung dibanding keadaan kita. Jadikan hal itu sebagai cambuk bahwa jika keadaan kita saat ini lebih baik dari keadaan mereka, maka masa depan kita seharusnya bisa lebih luar biasa.

 

Jika kita mempunyai keadaan yang sama, itu berarti masa depan kita masih terbuka untuk berprestasi. Impian dan target hidup terutama sukses di dunia perkuliahan masih bisa kita kejar dan raih. Dengan semangat itu maka impian yang sempat tertunda karena keraguan, dapat kita tunjukkan dengan usaha yang maksimal. 

 

Sabtu, 02 Maret 2013

Bersyukur

Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah

kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang

bisa sangat miskin.

Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya.

"Bagaimana perjalanan kali ini?"

"Wah, sangat luar biasa Ayah"

"Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya.

"Oh iya" kata anaknya

"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayahnya.

 

Kemudian si anak menjawab.

 

"Saya saksikan bahwa :

 

Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.

 

Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka

memiliki telaga yang tidak ada batasnya.

Kita mengimpor lentera-lentera di taman  kita dan mereka memiliki bintang-bintang

pada malam hari.

 Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara

utuh.

Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang

melampaui pandangan kita.

 

Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.

Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.

 

Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki

sahabat-sahabat untuk saling melindungi."

 

Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara.

 

Kemudian sang anak menambahkan "Terimakasih Ayah, telah menunjukkan kepada

saya betapa miskinnya kita."

Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang

tidak kita punya.

 

Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi

orang lain.

Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang.

Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada

Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita

daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih.

 

 

Selasa, 26 Februari 2013

#Motivasi hari ini

Hidup berhubungan dengan kemauan dan kemampuan.

Banyak orang yang berkemampuan  namun dibatasi oleh kemauannya dalam beraktfitas

Dan lebih banyak lagi orang yang sadar akan kemauannya ketika telah habis kemampuannya.

 

Maka penuhilah hak setiap waktu,

Dan gunakan kemampuan kita untuk merealisasikan setiap kemauan, agar tidak menjadi penyesalan kemudian.